6 Tahapan Membangun Usaha Kuliner : Dari Ide hingga Evaluasi
Untuk membangun usaha kuliner, bagi seorang wirausahawan
perlu melalui serangkaian proses yang disebut dengan aktivitas entrepreneurial.
Proses ini menjadi langkah-langkah sistematis yang mencakup dalam penciptaan
ide hingga evaluasi usaha, dengan fokus pada kreativitas serta inovasi. Berikut
ini merupakan tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh wirausahawan tersebut :
1. Pengenalan Peluang Usaha (Opportunity Identification)
Langkah pertama yang perlu dilakukan ialah mencari tahu
peluang usaha yang ada di sekitar, terutama yang sesuai dengan kebutuhan pasar/masyarakat
namun belum banyak dimanfaatkan oleh wirausahawan lainya.
Contoh konkret :
Wirausahawan melakukan survei dan juga riset kecil-kecilan untuk memahami
keinginan konsumen terhadap camilan/makanan sehat. Dari hasil survei tersebut, wirausahawan
mencetuskan ide produk makanan ringan sehat tanpa pengawet yang cocok untuk
gaya hidup praktis.
2. Perencanaan Usaha (Business Planning)
Setelah peluang usaha ditemukan, kita perlu menyusun
strategi-strategi bisnis secara menyeluruh untuk usaha bisa dijalankan secara
terarah dan teratur.
Contoh konkret:
Menentukan jenis-jenis makanan sehat yang akan dijual ke konsumen, menyusun
harga jual yang sesuai dikantong konsumen yang dituju, memilih lokasi usaha
yang strategis, dan menyiapkan strategi pemasaran seperti menggunakan platform digital
(Instragam, Facebook, Dll).
3. Pengumpulan Sumber Daya (Resources Accumulation)
Wirausahawan perlu menyiapkan berbagai kebutuhan penting
seperti modal untuk usaha nya, perlengkapan untuk produksi, tempat pembelian bahan
baku, dan tenaga kerja yang diperlukan.
Contoh konkret:
Menghubungi pemasok bahan, membeli alat-alat produksi seperti kompor dan oven,
serta mengajukan pinjaman atau mencari mitra untuk usahanya.
4. Pembentukan Struktur Usaha (Organizational Formation)
Agar kegiatan usaha berjalan secara efisien, dibentuklah
struktur usaha sesuai peran dan fungsi masing-masing untuk mendukung usaha yang
berjalan.
Contoh konkret:
Membagi peran di dalam tim seperti bagian produksi (untuk memasak), bagian
layanan pelanggan (untuk melayani pembeli), dan bagian kasir (untuk transaksi payment).
5. Produksi & Penjualan Produk (Produce and Selling
Goods/Services)
Tahapan ini mencakup proses pembuatan produk dan menjualnya
kepada konsumen sesuai dengan kebutuhan mereka.
Contoh konkret:
Mulai memproduksi camilan sehat, mengemas produk secara menarik, lalu
menjualnya secara langsung maupun melalui media sosial dan marketplace.
6. Evaluasi & Pengembangan Usaha (Evaluation and
Growth)
Setelah usaha berjalan, penting untuk melakukan evaluasi
agar bisa terus berkembang dan menyesuaikan diri/ beradaptasi dengan kebutuhan
pasar.
Contoh konkret:
Mendapatkan umpan balik dari konsumen mengenai rasa makanan yang diberikan,
memperbaiki untuk kualitas produk, menambah variasi menu baru, serta memperluas
distribusi ke toko-toko offline.
Referensi :
Ismail Solihin. (2024). BMP EKMA4111: Pengantar Bisnis.
Universitas Terbuka.
Nural Fajri. (2023, Mei 2). Langkah awal membangun
kewirausahaan. Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
Link : https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/16092/LANGKAH-AWAL-MEMBANGUN-KEWIRAUSAHAAN.html
Komentar
Posting Komentar