Earmarked Tax : Pengertian, Manfaat, dan Implementasi di Berbagai Negara
a. Fungsi dari Earmarking Tax :
1. Menjamin Pendanaan Program Khusus
Earmarking tax menjamin dana untuk pelayanan publik atau
tujuan-tujuan tertentu seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur, atau
lingkungan hidup. Dana ini tidak akan bercampur dengan dana penerimaan umum
sehingga keberlanjutan program dapat lebih terjamin lagi.
2. Meningkatkan Akuntabilitas
Karena penggunaannya diarahkan untuk tujuan tertentu,
masyarakat dapat lebih mudah menilai pemanfaatan dana pajak tersebut, sehingga
dapat meningkatkan kepercayaan publik.
3. Meningkatkan Dukungan Publik terhadap Pajak
Masyarakat dapat lebih bersedia rela membayar pajak jika
mengetahui manfaatnya langsung yang mereka rasakan.
Contohnya ialah masyarakat membayar pajak kendaraan bermotor
untuk perbaikan jalan-jalan yang rusak.
4. Memperbaiki Efisiensi Pengeluaran
Penggunaan dana yang terfokus sesuai tujuan tertentu dapat
mengurangi risiko pemborosan dana dan penyalahgunaan anggaran yang ada.
b. Contoh
Earmarking Tax :
1. Di Indonesia :
* Pajak Rokok: Diatur dalam UU HKPD dan PP 35 Tahun 2023,
sebesar 50% hasil pajak rokok dialokasikan untuk pelayanan kesehatan dan
penegakan hukum.
* Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Opsen PKB: Minimal 10%
dialokasikan untuk pembangunan jalan dan transportasi umum.
* PBJT Tenaga Listrik : Minimal 10% untuk penerangan jalan
umum.
* Pajak Air Tanah : Minimal 10% untuk lingkungan hidup
seperti penanaman pohon dan sumur resapan.
2. Luar Negeri :
* Amerika Serikat : Pajak bahan bakar digunakan khusus untuk
infrastruktur transportasi.
* Thailand : Pajak rokok dan alkohol, 2% digunakan untuk
promosi kesehatan melalui ThaiHealth.
* Jepang : Kenaikan tarif PPN digunakan untuk perlindungan
sosial, termasuk program pendidikan anak usia dini.
Referensi
:
(BMP) PAJA3211 Dasar-dasar Perpajakan.
Redaksi Ortax. (2025, April 17). Memahami konsep
earmarked tax. Ortax.org.
Link : https://ortax.org/memahami-konsep-earmarked-tax
Komentar
Posting Komentar